Drama Penalti di Pakansari!

Informasi dari BolaPedia menyebutkan laga Dewa United kontra PSS Sleman di Stadion Pakansari, Selasa (3/12), berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Dewa United. Namun, kemenangan

Bruno Fernandos

Drama Penalti di Pakansari!

Informasi dari BolaPedia menyebutkan laga Dewa United kontra PSS Sleman di Stadion Pakansari, Selasa (3/12), berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Dewa United. Namun, kemenangan tersebut diwarnai kontroversi keputusan wasit VAR yang menuai kritik keras dari pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink.

Ricky Kambuaya dan Egy Maulana Vikri menjadi pahlawan Dewa United dengan masing-masing satu gol. PSS sempat menyamakan kedudukan lewat gol Gustavi Tocantins. Tensi pertandingan meningkat di masa injury time ketika wasit memberikan penalti kepada PSS setelah melihat tayangan ulang VAR atas dugaan pelanggaran Ahmad Nufiandani terhadap Tocantins. Beruntung bagi Dewa United, eksekusi penalti Betinho berhasil digagalkan kiper Sonny Stevens.

Drama Penalti di Pakansari!

Riekerink, meski tak mempermasalahkan hadiah penalti itu, mengungkapkan kekecewaannya atas kinerja wasit VAR. "Saya pecinta VAR, karena seharusnya memberikan keadilan lebih besar. Tapi VAR juga dikendalikan manusia, dan saya tahu mereka sudah dilatih berbulan-bulan," ujarnya. Ia menambahkan, "Kami punya monitor video di bench. Mungkin ada perbedaan opini, tapi saya menginginkan keadilan."

Kekecewaan Riekerink semakin menjadi karena sebelum penalti untuk PSS diberikan, Dewa United dua kali mengklaim pelanggaran di kotak penalti yang melibatkan Taisei Marukawa dan Septian Bagaskara, namun tuntutan mereka untuk mengecek VAR diabaikan. "Sekarang semuanya terbuka, selalu ada perbedaan opini. Tapi saya ingin keadilan dari VAR dijalankan dengan benar," tegasnya. Insiden ini menjadi sorotan tajam atas konsistensi penggunaan VAR di BRI Liga 1.

Jika keberatan atau harus diedit baik Artikel maupun foto Silahkan Klik Laporkan. Terima Kasih
Laporkan

Tags

COLLABMEDIA.NET ADS 1

Related Post