Informasi dari BolaPedia menyebutkan era baru Manchester United di bawah asuhan Ruben Amorim tak hanya menghadirkan pelatih baru, tetapi juga perubahan besar di jajaran staf kepelatihan. Salah satu perubahan mengejutkan adalah kepergian Ruud van Nistelrooy, mantan pelatih interim Setan Merah.
Kepergian Nistelrooy, yang sempat menorehkan rekor impresif dengan tiga kemenangan dan satu hasil imbang dalam empat laga, termasuk dua kemenangan atas Leicester City, sebenarnya sudah diprediksi mantan kapten MU, Roy Keane. Keane menilai, meskipun Nistelrooy menunjukkan kinerja apik dan sempat menyatakan komitmen untuk tetap di MU, kemungkinan bertahannya sangat kecil.
"Ruud tidak pernah bertahan. Dia mengelola dirinya sendiri dengan baik, cerdas, dan pandai berbicara, tetapi tak akan bertahan dengan manajer baru, terutama setelah ia menyatakan akan tetap membantu klub," ujar Keane seperti dikutip DAZN.
Keane menambahkan, Amorim kemungkinan besar membawa staf kepelatihannya sendiri, sehingga peran Nistelrooy tak lagi dibutuhkan. "Saya tidak menyangka Amorim mempertimbangkan Ruud. Dia membawa 26 stafnya sendiri, dan Anda tidak butuh Ruud yang merupakan bagian dari rezim sebelumnya," tegas Keane.
Meskipun demikian, Keane tetap memberikan apresiasi atas kinerja Nistelrooy dan berharap ia segera mendapatkan posisi manajerial utama di klub lain. "Empat pertandingan, mereka mengalahkan Leicester dua kali, imbang dengan Chelsea, menang di Eropa. Ia melakukan pekerjaan bagus, seperti yang kita harapkan. Ia berpengalaman, jadi menangani tim bukanlah hal baru baginya," pungkas Keane.