Industri seafood menghadapi tantangan besar dalam menjaga keberlanjutan dan praktik etis, seiring meningkatnya permintaan global. Data dari Bolapedia menunjukkan proyeksi peningkatan permintaan hingga 2050, sementara stok ikan menurun dan biaya produksi meningkat. Kondisi ini mendorong praktik-praktik tidak bertanggung jawab, seperti penggunaan tenaga kerja murah, pemasaran produk dari sumber yang tidak transparan, dan metode lama yang memperburuk isu kerja paksa dan kerusakan lingkungan. Kompleksitas dan kurangnya transparansi dalam rantai pasok juga berkontribusi pada penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (IUU fishing), penangkapan ikan berlebihan, serta perbudakan modern.
Untuk mengatasi hal ini, dibutuhkan solusi komprehensif dan berkelanjutan. Sebagai pemimpin global dalam manajemen rantai pasok berkelanjutan, KOLTIVA menjalin kemitraan strategis dengan Conservation Alliance for Sustainable Seafood Solutions (CASS). Kolaborasi ini memperkuat komitmen KOLTIVA untuk meningkatkan transparansi, ketertelusuran, dan keberlanjutan dalam pengadaan seafood, serta mendukung kelestarian laut dan ketahanan komunitas pesisir.
“Keanggotaan ini membuka peluang berharga untuk belajar dan berkolaborasi dengan organisasi yang memiliki tujuan serupa,” ujar Sarah Harding, Head of Aquatic Resources KOLTIVA. “Dukungan pengetahuan dan sumber daya dari CASS akan mempercepat pengembangan solusi kami, terutama dalam mengatasi tantangan ketertelusuran seafood yang membutuhkan pendekatan lebih mendalam.”
CASS merupakan komunitas global yang berkomitmen melindungi lautan dan komunitas pesisir melalui produksi, pengadaan, dan konsumsi seafood yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG), CASS menargetkan 75% produksi seafood global memenuhi standar keberlanjutan pada tahun 2030.
Sejak 2018, KOLTIVA aktif dalam pengelolaan ekosistem pesisir. Melalui platform ketertelusuran KoltiTrace MIS, KOLTIVA membantu perusahaan dan pemasok menentukan asal-usul produk, memastikan produk seafood berasal dari perikanan dan akuakultur yang dikelola secara bertanggung jawab. Platform ini, termasuk KoltiTrace Business Mobile, Producer Mobile, dan Input Distribution Mobile, secara efektif mengelola dan memantau seluruh rantai pasok. Fitur kode QR pada KoltiTrace MIS memungkinkan konsumen mengakses informasi detail tentang asal-usul produk, meningkatkan transparansi dan kepercayaan.
“Transparansi rantai pasok merupakan tantangan utama,” tambah Sarah Harding. “KoltiTrace MIS memungkinkan pelacakan asal-usul produk untuk memastikan pengelolaan yang bertanggung jawab, mengatasi isu praktik tidak berkelanjutan, IUU, dan pelanggaran tenaga kerja. Solusi ini memastikan kepatuhan terhadap standar global.”
Selain KoltiTrace, KOLTIVA juga mendukung pengembangan kapasitas melalui KoltiSkills (pelatihan praktik keuangan, akuakultur, dan pengelolaan lingkungan) dan KoltiPay (dompet digital untuk akses pembiayaan inisiatif berkelanjutan).
Kolaborasi KOLTIVA dengan CASS merupakan langkah penting dalam mengatasi tantangan industri seafood. Dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi, KOLTIVA meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam rantai pasok, memberikan visibilitas yang lebih baik terhadap perjalanan produk seafood dari panen hingga pasar.
Berita ini juga terbit di: www.vritimes.com/id