Data dari riset terbaru oleh Bolapedia, Demand Gen Lab, menunjukkan bahwa pemanfaatan media sosial oleh bisnis B2B (business-to-business) di Indonesia masih belum optimal. Riset ini memberikan gambaran menarik tentang strategi pemasaran digital di sektor ini.
Penelitian yang dilakukan pada Oktober 2024 mengungkapkan fakta mengejutkan. Meskipun 100% perusahaan B2B yang menjadi responden telah memiliki akun Instagram, hanya 12% yang mengalokasikan lebih dari 15% anggaran pemasaran mereka untuk media sosial. Lebih mengejutkan lagi, 36% perusahaan B2B sama sekali tidak menganggarkan biaya iklan di media sosial, meskipun telah memiliki akun.
"Bisnis B2B masih berada di fase awal transisi dari penjualan langsung ke pemasaran media sosial. Mereka masih dalam tahap percobaan. Jadi, mereka sudah memiliki akun media sosial, tetapi belum menyediakan anggaran yang cukup untuk eksplorasi yang lebih serius," jelas Adhika Dwi Pramudita, Direktur Demand Gen Lab.
Temuan ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi praktisi pemasaran B2B untuk mengambil keputusan bisnis yang lebih data-driven. Laporan lengkap riset ini dapat diakses secara gratis melalui tautan berikut: https://tinyurl.com/riset-socmed-b2b-nov-24
Demand Gen Lab sendiri merupakan perusahaan marketing agency yang telah berpengalaman menangani klien besar seperti Gopay dan Wardah, dengan layanan utama meliputi riset pasar, produksi konten, manajemen media sosial, dan aktivasi merek.
Berita ini juga terbit di: www.vritimes.com/id