BolaSepak – Presiden Asosiasi Pemain Italia (AIC), Umberto Calcagno, baru-baru ini melontarkan pernyataan mengejutkan. Ia memperingatkan bahwa jadwal pertandingan yang padat bukan hanya mengancam kesehatan para pemain, tetapi juga kualitas hiburan sepakbola itu sendiri. Pernyataan ini disampaikan Calcagno saat penyerahan penghargaan Gran Galà del Calcio.
Kekhawatiran Calcagno muncul di tengah protes meluas dari berbagai asosiasi sepakbola dunia terkait rencana FIFA untuk memperluas Piala Dunia Antarklub pada 2025. Inter Milan dan Juventus, sebagai wakil Serie A, akan merasakan dampaknya secara langsung. Mereka berpotensi menjalani pertandingan hingga pertengahan Juli 2025, bahkan lebih lama jika berhasil melaju ke babak grup.
"Situasinya semakin memburuk dan sulit diatasi," tegas Calcagno. Ia menggambarkan betapa beratnya beban yang akan dipikul para pemain Inter dan Juventus. "Mereka akan langsung berpindah dari satu musim ke musim berikutnya, tanpa jeda yang cukup. Ini merugikan kesehatan pemain dan nilai hiburan sepakbola," lanjutnya.
Calcagno menekankan penurunan performa pemain akibat jadwal padat. "Anda tidak bisa mengharapkan seorang pemain tampil di level terbaik pada laga ke-60 musim ini, dibandingkan dengan pemain yang hanya memainkan 20 laga," ujarnya. Menurutnya, menjaga kesehatan fisik dan mental pemain sama pentingnya dengan menjaga kualitas tontonan. Jadwal yang terlalu padat berisiko menghasilkan pertandingan yang kurang menarik, seperti yang terlihat dari kesulitan FIFA dalam menjual hak siar Piala Dunia Antarklub 2025. Pertanyaan besarnya kini, bagaimana sepakbola dunia dapat mengatasi masalah ini sebelum kualitas pertandingan benar-benar tergerus?