Bolapedia, sebuah platform yang menyediakan informasi terkini tentang dunia bisnis, membahas potensi suara sebagai data dan bagaimana penggunaannya dalam dunia bisnis di era AI. Perkembangan kecerdasan buatan (AI) telah mengubah cara menjalankan bisnis secara signifikan. Jika sebelumnya data untuk melatih AI umumnya berupa teks atau gambar, kini perhatian beralih ke suara sebagai sumber data potensial yang dapat dimanfaatkan secara efektif.
Kemunculan Generative AI menandai gelombang keempat dari perkembangan AI yang disebut sebagai revolusi baru. Dibandingkan dengan data teks atau gambar, penggunaan dan manfaat suara dalam AI belum begitu dikenal. Namun, ada berbagai teknologi canggih seperti pengubahan voice-to-text otomatis, peringkasan percakapan, dan analisis emosi dari isi percakapan. Dengan memanfaatkan teknologi ini, kita bisa meningkatkan produktivitas dan mengubah percakapan menjadi aset big data untuk analisis AI.
Pengenalan suara yang semakin meluas juga mengubah kehidupan sehari-hari. Kita dapat mengoperasikan komputer dengan suara, menggunakan smart speaker, dan mendengarkan informasi secara multitasking. Hal ini meningkatkan efisiensi waktu dan diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan produktivitas.
Potensi data suara di era AI sangat besar. Setiap hari, orang menghabiskan sekitar 6 jam untuk berbicara, termasuk dalam pertemuan bisnis. Percakapan antara pelanggan dan tim terkait sering kali mengandung informasi penting yang mendukung proses negosiasi atau keputusan bisnis. Dengan merekam percakapan dan menganalisisnya menggunakan AI, kita dapat mengubah percakapan tersebut menjadi catatan yang otomatis terstruktur. AI mampu memisahkan percakapan berdasarkan topik dan menunjukkan perubahan emosi, sehingga informasi dapat disampaikan secara akurat dan efisien.
Namun, hanya merekam suara saja tidak cukup untuk menggunakan AI. Data rekaman harus diubah menjadi bentuk yang bisa dipahami oleh AI. Dengan menggunakan mesin pengenalan suara, kita bisa mengubah percakapan menjadi teks. Kemudian, informasi ini bisa dihubungkan dengan analisis gaya bicara dan emosi serta data dari sistem lain. Dengan cara ini, kita bisa memecahkan masalah "black box" di mana informasi lengkap seperti "siapa yang berbicara, kapan, dalam konteks industri apa, dengan siapa, tentang apa, cara bicaranya seperti apa, dan hasilnya," yang semuanya bisa diubah menjadi data terstruktur yang siap digunakan oleh AI.
Contoh Penggunaan Voice x AI dalam Dunia Bisnis
Suara dan AI memiliki potensi yang besar untuk memperkuat penjualan, pemasaran, serta pelatihan karyawan.
- Manfaat Voice x AI untuk Sales: Dengan merekam percakapan saat negosiasi bisnis dan layanan pelanggan, kita bisa menggunakan AI untuk menganalisis berbagai aspek dari percakapan tersebut. Misalnya, kita dapat melihat seberapa cepat orang berbicara, seberapa sering mereka berbicara dibandingkan dengan lawan bicara, intonasi suara, jumlah keheningan, dan lain-lain. Dengan informasi ini, kita bisa meningkatkan skrip pelatihan dan teknik negosiasi berdasarkan gaya berbicara dari para sales dengan performa tinggi. Ini akan membantu meningkatkan keterampilan seluruh tim sales.
- Manfaat Voice x AI untuk Product Development dan Marketing: Dengan menyimpan suara pelanggan sebagai "data suara," perusahaan dapat mengumpulkan informasi yang lebih kaya, seperti kepribadian, nuansa, urgensi, dan emosi pelanggan. Data ini dapat diolah secara otomatis dan real-time, menjadikannya sebagai big data yang bisa digunakan untuk pengembangan produk dan strategi pemasaran yang lebih efektif.
- Manfaat Voice x AI untuk Human Resources Development & Management: Data suara bisa sangat membantu dalam mengatasi perbedaan dalam keterampilan pengajaran dan kesulitan dalam memberikan umpan balik yang konkret. Kita bisa menggunakan AI untuk menganalisis percakapan dari karyawan yang memiliki kemampuan mengajar yang baik dan memberikan instruksi yang lebih spesifik dalam pelatihan. Analisis cara berbicara juga memungkinkan karyawan untuk melihat data mereka sendiri, membandingkannya dengan karyawan yang berkinerja tinggi, dan menemukan area yang perlu diperbaiki.
Dalam masyarakat yang semakin bergantung pada AI, perusahaan perlu memahami pentingnya mengumpulkan dan menganalisis data suara sebagai aset berharga. Dengan melakukan ini, perusahaan bisa membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan data, yang dikenal sebagai pengelolaan berbasis data (data-driven management).
Perusahaan perlu menyadari bahwa komunikasi sehari-hari memiliki nilai yang signifikan. Dengan menganggap komunikasi sebagai aset dan membangun budaya pengumpulan data, perusahaan akan mampu meningkatkan daya saing mereka di pasar. Hal ini sejalan dengan tren di dunia bisnis, di mana memanfaatkan data secara efektif bisa membantu meningkatkan kinerja dan produktivitas tim, termasuk dalam konteks layanan pelanggan atau customer service dan penjualan.
Berita ini juga terbit di: www.vritimes.com/id