BolaPedia – Mantan Direktur Olahraga Barcelona, Jordi Cruyff, menilai Lamine Yamal dan Lionel Messi sebagai dua pemain dengan gaya bermain yang berbeda. Ia merasa perbandingan antara keduanya merupakan hal yang sulit.
Yamal, yang juga merupakan jebolan La Masia, memang digadang-gadang akan mengikuti jejak kesuksesan Messi. Ia telah menorehkan prestasi gemilang di usia muda, bahkan mencatatkan sejarah sebagai pemain termuda yang debut di tim utama Barcelona.
Namun, Cruyff menilai bahwa masih terlalu dini untuk menyamakan Yamal dengan Messi. "Lamine adalah pemain yang berbeda. Ia dan Messi punya talenta yang berbeda. Dengan kepribadiannya, ia bermain tanpa rasa takut. Bahkan saya merasa jika ia tak mengalami cedera, ia akan menandai sebuah era. Untuk melihatnya menjadi Messi, kita akan mengetahui ketika usianya 30 tahun," ungkap Cruyff kepada Radio Marca.
Yamal sendiri juga menyadari bahwa dirinya tidak bisa dibandingkan dengan Messi. "Saya senang dibandingkan dengan pemain terbaik dalam sejarah sepakbola. Namun saya ingin menjadi diri saya sendiri. Menyamai level Messi adalah hal yang mustahil," ujar Yamal dalam acara El Hormiguero.
Di usia 17 tahun, Yamal masih memiliki banyak potensi untuk berkembang. Ia tampil impresif bersama Barcelona di bawah asuhan Hansi Flick, dengan torehan 5 gol dan 5 assist dari 11 pertandingan di semua kompetisi.
Meskipun jalan mereka berbeda, Yamal dan Messi sama-sama memiliki bakat luar biasa yang dapat membawa mereka meraih kesuksesan di dunia sepak bola.