BolaPedia – Program naturalisasi yang digalakkan PSSI untuk meningkatkan performa Timnas Indonesia ternyata menuai kontroversi. Tak hanya dari para pengamat sepak bola, program ini juga membuat para pemain keturunan resah.
PSSI memang gencar mencari pemain keturunan berkualitas untuk memperkuat Timnas Indonesia. Tercatat 11 pemain keturunan sudah membela Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026. Namun, program ini justru menuai kritik pedas dari berbagai pihak.
Ada yang menilai lolosnya Timnas Indonesia ke ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 sebagai kesuksesan semu. Prosedur naturalisasi yang dilakukan PSSI juga dipertanyakan. Rumor beredar bahwa banyak pemain keturunan belum melepas paspor Belanda-nya.
Polemik ini ternyata sampai ke telinga para pemain keturunan. Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, mengakui bahwa mereka tengah berupaya menjaga psikologi para pemain agar tidak terpengaruh oleh kritik yang beredar di media sosial.
"Kami menjaga kondisi psikologis anak-anak agar mereka tidak terlalu serius menanggapi statement medsos yang kiranya tidak positif bagi federasi," ujar Yunus Nusi.
"Kita tahu bersama, perjuangan mereka tidak diragukan lagi, mereka sudah berusaha keras dengan gigih untuk memperjuangkan timnas Indonesia," tambahnya.
Padahal, program naturalisasi sebenarnya sudah diterapkan di banyak negara lain, seperti Maroko. Kehadiran pemain keturunan memang menggeser tempat para talenta lokal, namun efeknya, kekuatan tim nasional meningkat secara signifikan.
PSSI diharapkan bisa mengatasi polemik ini dengan bijak agar tidak berdampak negatif pada para pemain keturunan dan tidak menghambat program naturalisasi yang sudah berjalan.
